Rasanya pun juga sangat khas
yaitu Bakmi Lethek
Mie lethek merupakan mie produksi masyarakat Srandakan, Bantul, yang berbahan dasar tepung tapioka dan gaplek. Meski warnanya tidak menarik, rasa mie lethek yang diolah menjadi mie rebus atau mie goreng terbilang juara.
Don’t judge a book by its cover, mungkin itu adalah istilah yang paling tepat untuk menggambarkan kuliner yang satu ini. Jika biasnaya mie berwarna kuning cerah atau putih bersih, maka tidak dengan mie lethek. Sesuai dengan namanya “lethek” yang dalam bahasa Jawa berarti kotor atau tidak bersih, warna mie lethek memang benar-benar lethek alias kusam dan tidak membangkitkan selera.
Terbuat dari tepung tapioka dan gaplek serta diolah secara tradisional tanpa menggunakan pewarna makanan dan bahan kimia lainnya menjadikan warna mie lethek sama dengan warna gaplek, kuning gading dan agak kusam. Namun justru karena warnanya yang lethek itulah mie ini menjadi begitu melegenda.
Seperti mie pada umumnya, mie lethek biasa di olah menjadi mie lethek goreng, mie lethek rebus, hingga dijadikan campuran nasi goreng magelangan. Mie lethek dimasak di atas tungku anglo berbahan bakar arang batok kepala, kemudian dicampur dengan beraneka bumbu seperti bawang putih, kemiri, merica, dan garam. Tak lupa sebutir telur bebek atau telur ayam kampong dan juga suwiran ayam, serta berbagai sayuran. Jika sudah diolah, orang-orang pun akan lupa dengan warna mie lethek yang kusam. Aroma yang menggoda serta rasa yang menggoyang lidah menjadikan mie lethek diburu oleh penggemar kuliner.
Warung Mie Lethek di Jogja
Untuk menikmati seporsi olahan mie lethek goreng, mie lethek rebus, atau mie lethek magelangan yang lezat, wisatawan dapat mengunjungi warung-warung di bawah ini:
- Mie Lethek Mbah Mendes, Jl Ring Road Timur (Barat Pertigaan Maguwoharjo); Sorobayan, Gadingsari, Kecamatan Sanden, Bantul; Jl. Parangtritis km 22.
- Mie Lethek Kang Sum, bekas Pasar Imogiri, Bantul (dekat dengan Kompleks Makam Raja-raja Mataram di Imogiri).
Sedangkan jika ingin mengunjungi pabrik sentra pembuatan mie lethek bisa datang ke Dusun Bendo, Desa Trimuri, Kecamatan Srandakan, Bantul. Pabrik yang sudah berdiri lebih dari setengah abad ini masih menggunakan peralatan tradisional dan unik dalam proses pembuatan mie letheknya. Bahkan seekor sapi juga turut diberdayakan sebagai pekerja untuk memutar lumping raksasa. Unik bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar